Membedah Teknologi dibalik Penjualan Tiket Coldplay dan Timnas Indonesia vs Argentina | Total IT

Membedah Teknologi dibalik Penjualan Tiket Coldplay dan Timnas Indonesia vs Argentina

By NV | 19 Juni 2023

Satu bulan setelah penjualan tiket Coldplay yang ludes terbeli, penjualan tiket Indonesia vs Argentina resmi dibuka. Hal ini pun mendapat sorotan dari masyarakat terutama pecinta bola Indonesia. Pasalnya, harga tiket untuk pertandingan FIFA Matchday ini dianggap cukup terjangkau. 


Dalam konferensi pers yang dilakukan untuk mengumumkan harga tiket Indonesia vs Argentina, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan jika ada sekitar 60.000 tiket yang akan dijual untuk laga FIFA Matchday menghadapi juara Piala Dunia 2022 tersebut. Sementara itu, diketahui jumlah untuk tiket konser Coldplay mencapai sekitar 70.000 tiket.


Penjualan tiket konser Coldplay dan tiket Indonesia vs Argentina sama-sama habis dalam waktu singkat. Seperti diketahui, saat penjualan presale tiket Coldplay, tiket kategori Ultimate seharga Rp 11 juta sudah ludes dipesan dalam waktu 6 menit. Sementara itu, penjualan tiket timnas Indonesia vs Argentina dalam FIFA Matchday pada hari pertama, langsung habis dalam waktu kurang dari 20 menit setelah dibuka.  

 

Dari kedua penjualan tiket, ada hal yang menarik pada laman resmi pembelian coldplayjakarta.com, calon penonton Coldplay diminta untuk menunggu. Menurut seorang developer full-stack, Helmi Satria, Loket, media yang digunakan untuk menjual tiket konser coldplay memanfaatkan layanan pihak ketiga bernama Cloudflare untuk me-manage antrian. 


Helmi, menjelaskan bahwa Cloudflare ini memiliki jasa Cloudflare waiting room, sehingga Loket bisa menerima traffic yang lebih bisa diprediksi, jadi kerja sistem Loket bisa lebih tenang karena dijaga oleh Cloudflare. Dalam akun sosial medianya ia memberi penjelasan bahwa Cloudflare berfungsi sebagai penjaga di fase awal sebuah situs untuk mencegah lonjakan traffic.


Layaknya jasa pengamanan pada sebuah kantor atau rumah. Sehingga kelancaran penjualan tiket disebabkan karena Loket memanfaatkan manajemen bot Cloudflare, yang kabarnya menghilangkan sebagian besar bot scalping, program yang mencari tiket untuk dijual kembali, dari antrian situs web.


Meskipun harga lebih mahal karena SOC-as-a-Service Cloudflare jauh lebih unggul daripada teknik pengurangan beban server yang lebih sembarangan seperti perlambatan kecepatan, yang dapat mempengaruhi kinerja situs dan pengalaman pengguna. 


Dalam ilustrasinya, jika situs Loket hanya mampu menampung 100 pengguna dalam satu waktu bersamaan. Namun faktanya, 1.000 orang akan masuk, maka Cloudflare akan segera melimitasi mereka. Pengguna yang belum bisa login akan dialihkan ke halaman Cloudflare waiting room. Saat laman utama pemesanan tiket sudah berkurang, maka sesuai antrian di waiting room mereka bisa mulai untuk masuk.


“Di ruang tunggu, loket tidak perlu memikirkan berapa banyak orang yang memiliki akses untuk melakukan reservasi. Mereka hanya fokus menggunakan 100 user saja,” kata Helmi. Dengan layanan ini jasa ini menyebabkan potensi down dalam situs utama semakin kecil. 




Sedangkan untuk penjualan tiket Timnas vs Argentina melalui penyedia jasa penjualan tiket, tiket.com nampaknya belum menggunakan teknologi serupa. Banyak kendala yang dialami oleh pembeli seperti gagal melakukan pembelian karena perbaikan aplikasi dan juga limitasi pengguna. Tidak ada informasi seperti apa teknologi yang digunakan oleh tiket.com, nampaknya loket lebih baik dalam memitigasi kejadian seperti ini.




reference

Cloudflare, Sistem Antrean Tiket Coldplay untuk Cegah Situs Down (bloombergtechnoz.com)


Latest Projects