Deepfake Menjadi Tantangan Baru, Kenali Cara Kerja dan Tips membedakan Konten yang telah Dimanipulasi Deepfake | Total IT

Deepfake Menjadi Tantangan Baru, Kenali Cara Kerja dan Tips membedakan Konten yang telah Dimanipulasi Deepfake

By NV | 24 April 2024

VIDA mengatakan deepfake shield dapat menjadi solusi pertahanan canggih untuk memberdayakan bisnis digital. Yaitu dengan mendeteksi dan menetralisir penipuan deepfake. Berdasarkan penelitian, hanya 58% profesional di Indonesia yang mengetahui tentang deepfake, dan 90% tidak mengetahui cara efektif menangani penipuan deepfake.


Sebelumnya, perlu kita ketahui pengertian dari deepfake itu sendiri.


Apa itu Deepfake?


Deepfake adalah jenis kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk membuat video dan rekaman audio yang menampilkan orang yang berkata atau melakukan sesuatu yang tidak pernah mereka katakan atau lakukan.

Rephrase


 Deepfake kecerdasa buatan dibuat dengan memanipulasi gambar dan video menggunakan teknik pembelajaran mesin. Penggunaan deepfake biasanya hanya sebatas untuk tujuan hiburan, namun di tangan orang yang tidak bertanggung jawab, deepfake dapat berubah menjadi hoax yang menyesatkan.


Teknik Deepfake

Dalam deepfake, terdapat beberapa teknik yang mendasar diantaranya:

  1. Source Video Deepfake 

Teknik ini mengacu pada penempatan wajah dan gerakan tubuh dalam video. Proses ini melibatkan penggunaan algoritma deep learning untuk mengenali, memahami, dan mereplikasi gerakan wajah dan tubuh dari satu video ke video lainnya.


  1. Audio Deepfake

Audio Deepfake fokus pada manipulasi suara menggunakan teknologi deep learning. Dengan memanfaatkan algoritma neural network, suara seseorang dapat direkam dan direplikasi dengan presisi tinggi. Ini termasuk pemodelan intonasi, vokal, dan nuansa suara yang membuatnya terlihat seperti suara aslinya.


  1. Lip Syncing

Lip Syncing merupakan teknik deepfake yang berfokus pada keselarasan antara audio dan gerakan bibir dalam sebuah video. Tujuan utamanya adalah memastikan gerakan bibir dalam rekaman video sesuai dengan audio yang dihasilkan. Dengan menggunakan model deep learning, seperti LSTM (Long Short-Term Memory) atau model berbasis transformator, deepfake dapat menciptakan lipsync yang sangat akurat.




Cara Kerja Deepfake

| Cara kerja Deepfake, Markovate 2023



Dasar kerja deepfake mencakup jaringan saraf tiruan yang disebut sebagai Generative Adversarial Network (GAN). GAN terdiri dari dua bagian utama: Salah satunya adalah Generator yang bertugas membuat konten palsu, dan yang lainnya adalah Diskriminator yang bertugas membedakan  konten asli dan palsu. Melalui pengulangan yang berulang-ulang, kedua bagian ini saling bersaing sehingga menciptakan konten yang semakin sulit dibedakan dengan konten aslinya.


Fitur VIDA Deepfake Shield

Verifikasi Identitas Real-time

Verifikasi identitas instan memastikan  transaksi  cepat dan aman, serta secara langsung mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh deepfake.


Integrasi yang Mulus di Seluruh Platform

Dirancang dengan mempertimbangkan kemampuan beradaptasi. Ini dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam infrastruktur yang ada dan meningkatkan keamanan tanpa mengorbankan pengalaman pengguna.

Pertahanan Tingkat Lanjut 

VIDA Deepfake Shield memanfaatkan teknologi canggih seperti deteksi keaktifan pasif dan pencegahan serangan biometrik untuk memberikan perlindungan terhadap teknik penipuan digital mutakhir seperti pemalsuan mendalam, serangan presentasi, dan serangan injeksi.

Sati Rasuanto, Co-Founder and President of VIDA, menyimpulkan: “Peluncuran VIDA Deepfake Shield dan whitepaper terbaru kami menunjukkan komitmen VIDA untuk meningkatkan literasi media dan pemahaman masyarakat tentang risiko deepfake. “Membangun lingkungan digital yang lebih aman.

Tips Soal Deepfake

Dilansir dari situs MIT, berikut beberapa tips untuk membedakan konten yang telah dimanipulasi deepfake:

wajah. Manipulasi deepfake kelas atas hampir selalu melibatkan modifikasi wajah.

1. Perhatikan wajah. Manipulasi deepfake kelas atas hampir selalu melibatkan modifikasi wajah.

2. Perhatikan bagian pipi dan dahi. Apakah kulit terlihat terlalu halus atau terlalu banyak kerutan? Apakah  kulit Anda menua seperti rambut dan mata Anda? Deepfake seringkali bertentangan dalam berbagai dimensi.

3. Perhatikan bagian mata dan alis. Apakah bayangan muncul di tempat yang seharusnya? Deepfake seringkali tidak dapat sepenuhnya menciptakan efek alami dari suatu pemandangan.

4. Perhatikan Kacamata. Apakah ada silau? Apakah terlalu banyak silau? Apakah sudut silau berubah saat orang tersebut bergerak? Sekali lagi, deepfake sering kali tidak dapat sepenuhnya mewakili efek fisik alami, terutama pencahayaan.

5. Perhatikan adanya rambut pada wajah (kumis atau janggut) atau kekurangannya. Apakah rambut wajah ini terlihat nyata? Deepfake mungkin menambah atau menghilangkan kumis, cambang, dan janggut. Namun, Deepfake seringkali gagal membuat perubahan bentuk rambut wajah terlihat alami.

 6. Perhatikan tahi lalat di wajah. Apakah tanda lahirnya terlihat nyata?

 7. Perhatikan kedipan.  Apakah orang tersebut berkedip cukup atau terlalu banyak?

8. Perhatikan ukuran dan warna bibir Anda. Apakah ukuran dan warnanya sesuai dengan bagian  wajah orang tersebut?



Latest Projects