Cara Kerja Client–Server dalam Aplikasi | Total IT

Cara Kerja Client–Server dalam Aplikasi

By NV | 03 September 2025

Dalam bidang ilmu komputer, arsitektur client–server merupakan salah satu model komunikasi paling fundamental yang mendasari cara kerja aplikasi modern. Melalui pendekatan ini, perangkat pengguna (client) dapat mengajukan permintaan layanan, sementara sistem pusat (server) berfungsi sebagai penyedia data maupun pemrosesan. Pemahaman terhadap cara kerja client–server penting karena menjadi dasar pengembangan aplikasi web, mobile, hingga sistem enterprise berskala besar.

Apa itu Model Client–Server?

Model client–server adalah arsitektur terdistribusi yang membagi tugas antara dua entitas utama:

> Client: Program atau perangkat yang mengirimkan permintaan (request) untuk mendapatkan layanan atau data.

> Server: Sistem yang merespons permintaan tersebut dengan menyediakan data atau layanan yang diminta.

Model ini umum dipakai di berbagai aplikasi seperti email, web, FTP, dan layanan basis data.

Bagaimana Cara Kerjanya? (Request–Response Pattern)

Cara kerja client–server mengikuti pola request–response, di mana client mengirim permintaan dan server membalas dengan respons sesuai kebutuhan.

1. Inisiasi oleh Client

Client memulai komunikasi dengan mengirim permintaan (request) kepada server—misalnya, browser meminta halaman web.

2. Proses oleh Server

Server mendengarkan (listening), memproses permintaan, mengakses basis data atau menjalankan logika aplikasi sesuai kebutuhan, dan menyiapkan respons.

3. Pengiriman Response

Server mengirimkan kembali data atau layanan berupa respons kepada client. Client kemudian menampilkan atau memprosesnya sesuai konteks aplikasi.

4. Protokol Komunikasi
Interaksi ini diberlakukan melalui protokol yang umum seperti HTTP, HTTPS, atau protokol jaringan lainnya untuk memastikan pesan dikirim dan diterima dengan benar.

Komunikasi Berlapis: Arsitektur Multi-Tier

Aplikasi modern sering memakai arsitektur multi-tier, yaitu komunikasi client–server yang ditata berlapis agar lebih efisien, seperti:

2-Tier (Dua Lapisan)

Client ↔ Server langsung melakukan request–response.

3-Tier (Tiga Lapisan)

Terdapat lapisan middleware atau logika aplikasi di antara client dan server data/basis data. Ini membantu memisahkan tampilan, logika bisnis, dan manajemen data.

N-Tier (Multi Lapisan)

Struktur lebih kompleks dengan beberapa lapisan seperti presentasi, logika, keamanan, dan akses data untuk mendukung skala besar dan pemeliharaan lebih mudah.

Manfaat Model Client–Server

Model client–server menawarkan manfaat utama seperti kontrol terpusat, skalabilitas, efisiensi, dan keamanan.

Sentralisasi Kontrol & Data

Mempermudah manajemen, pembaruan, keamanan, dan backup karena semua data dan logika berada di server.

Skalabilitas

Server dapat ditingkatkan kapasitasnya (vertical scaling) atau ditambah jumlahnya (horizontal scaling) untuk melayani banyak client.

Efisiensi & Performa

Memusatkan operasi berat di server memungkinkan client untuk fokus pada antarmuka pengguna (UI)—mengoptimalkan performa keseluruhan.

Keamanan Lebih Baik

Server bisa diproteksi dan disertai mekanisme otentikasi serta enkripsi, menjaga data tetap aman.

Tantangan yang Umum Dihadapi

Titik Kegagalan Tunggal (Single Point of Failure)

Jika server down, seluruh sistem bisa terganggu.

– Ketergantungan pada Jaringan

Latensi, bandwidth, atau gangguan jaringan dapat menghambat komunikasi dan performa.

– Beban Server Tinggi

Jika banyak client melakukan request secara bersamaan, server bisa kewalahan tanpa skala atau load balancing.

Contoh Nyata dalam Sehari-Hari

Browser dan Web Server

Browser (client) mengirim request HTTP, server web (seperti Apache/Nginx) mengolah, dan menampilkan halaman.

– Basis Data Terpusat

Server database (MySQL, PostgreSQL) menerima query dari client, lalu mengembalikan data yang diminta.

– Aplikasi Cloud dan API

Aplikasi mobile mengirim request ke server API, yang mengelola logika dan mengembalikan JSON atau data lainnya.(Coursera, Medium)

Ringkasan 

Tahap

Penjelasan

Inisiasi

Client memulai komunikasi dengan mengirimkan request

Proses

Server menangani, memproses, dan menyiapkan respons

Komunikasi

Terjadi melalui protokol terstruktur seperti HTTP/TCP/IP

Respons

Server mengirimkan data atau layanan kembali ke client

Arsitektur

Bisa dua-tier, tiga-tier, atau multi-tier untuk efisiensi dan skalabilitas

Manfaat

Sentralisasi, keamanan, efisiensi, dan skalabilitas

Tantangan

Single point of failure, ketergantungan jaringan, beban server

Referensi

Dicoding – Pengertian Client–Server dan fungsinya

Jagoan Hosting – Format cara kerja client–server

Dewaweb – Penjelasan, cara kerja, dan fungsinya

GeeksforGeeks – Arsitektur Client–Server & Model 

Medium – Penjelasan dengan contoh dan diagram

Lifewire – Sejarah & manfaat client–server

QiTestLab – Prinsip komunikasi dan protokol


Latest Projects