
By NV | 10 Juni 2025
Di tengah meningkatnya ancaman siber terhadap data dan sistem digital, perlindungan keamanan informasi menjadi prioritas utama bagi organisasi. Serangan seperti ransomware, phishing, dan eksploitasi kerentanan sistem bisa terjadi kapan saja. Dalam konteks ini, kehadiran Security Operations Center (SOC) menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa organisasi memiliki sistem deteksi dini dan respons yang tangguh terhadap berbagai insiden keamanan.
Apa Itu SOC (Security Operations Center)?
Security Operations Center (SOC) adalah sebuah tim atau fasilitas terpusat yang bertugas untuk memantau, mendeteksi, menganalisis, dan merespons insiden keamanan siber dalam suatu organisasi. SOC biasanya terdiri dari kombinasi manusia (tim keamanan), proses, dan teknologi yang bekerja sama untuk memastikan keamanan sistem informasi.
SOC dapat beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu, dan bertanggung jawab menjaga infrastruktur TI tetap aman dari berbagai ancaman baik internal maupun eksternal.
Fungsi dan Tanggung Jawab SOC
Pemantauan Keamanan Real-Time
SOC memantau jaringan dan sistem secara terus-menerus untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau berbahaya.
Deteksi Ancaman Dini (Threat Detection)
Dengan bantuan sistem seperti SIEM (Security Information and Event Management), SOC dapat mendeteksi potensi ancaman sebelum menjadi serangan nyata.
Analisis Insiden
Tim SOC menganalisis log, lalu lintas jaringan, dan perilaku sistem untuk menentukan sumber dan dampak serangan.
Respons Insiden
Jika terjadi serangan, SOC bertindak cepat untuk menanggulangi, menghentikan, dan memulihkan sistem dari kerusakan.
Manajemen Kerentanan
SOC juga berperan dalam mengidentifikasi dan menilai risiko dari kerentanan yang ada di dalam sistem TI organisasi.
Pelaporan dan Dokumentasi
Semua aktivitas dipantau dan dicatat, baik untuk evaluasi internal maupun untuk kepatuhan terhadap regulasi.
Komponen Utama dalam SOC
People: Analis keamanan, insinyur keamanan, manajer SOC.
Process: Prosedur standar dalam menangani insiden (Incident Response Plan).
Technology: Tools seperti SIEM, IDS/IPS, endpoint detection, threat intelligence platform, dsb.
Jenis-jenis SOC
Internal SOC
Dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh organisasi. Cocok untuk perusahaan besar yang memiliki sumber daya cukup.
Outsourced SOC / Managed SOC (MSSP)
Dikelola oleh pihak ketiga. Efisien untuk organisasi yang tidak memiliki tim keamanan sendiri.
Hybrid SOC
Kombinasi antara internal dan pihak ketiga. Lebih fleksibel dan umum digunakan.
Mengapa SOC Penting bagi Organisasi?
Deteksi dan respons lebih cepat terhadap ancaman
Dengan pemantauan terus-menerus, serangan bisa diketahui sebelum berdampak besar.
Mengurangi risiko kerugian finansial
SOC membantu mencegah kebocoran data yang bisa berdampak pada denda dan reputasi.
Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi
Banyak standar seperti ISO 27001, PCI-DSS, dan Peraturan Pemerintah (seperti PP No. 71/2019 di Indonesia) mewajibkan penerapan pengendalian keamanan.
Visibilitas menyeluruh terhadap aktivitas TI
SOC memberikan kontrol penuh atas apa yang terjadi di seluruh sistem.
Tantangan dalam Implementasi SOC
Dalam pengimplementasian SOC juga memiliki tantangan, tantangan nya seperti:
Ketersediaan SDM keamanan siber yang kompeten
Biaya tinggi dalam membangun dan mengelola SOC internal
Kompleksitas dalam pengelolaan berbagai sumber data keamanan
Tingkat false positive yang tinggi dari sistem otomatis
Namun, seiring berkembangnya teknologi dan layanan SOC berbasis cloud, banyak tantangan ini kini dapat diatasi dengan pendekatan yang lebih efisien.
Referensi
BSSN Indonesia – “SOC: Sistem Pertahanan Siber Organisasi”
https://www.bssn.go.id
IBM – “What is a Security Operations Center (SOC)?”
https://www.ibm.com/topics/security-operations-center
Kaspersky – “SOC: Tools, People, and Processes”
https://www.kaspersky.com/resource-center/definitions/what-is-a-soc
Dewaweb Blog – “Mengenal SOC dan Fungsinya”
https://www.dewaweb.com/blog